Ini kembali ke kenyataan bahwa sebagian orang tidak kidal…….Ini bermula dari orang dulu berperang menggunakan pedang dan berkuda, maka jika kita tidak kidal, kita menggantungkan pedang disebelah kiri sehingga kalau ada musuh kita dengan cepat menggunakan tangan kanan untuk merarik pedang. Karena dengan sarung pedang yang panjang bergelantungan disebelah kiri, satu satunya cara naik kepunggung kuda adalah bertumpu dengan kaki kiri kemudian memutar naik kaki kanan yang bebas kepunggung kuda. Setelah berada di punggung kuda dan memacunya, kita akan tetap berada di sebelah kiri jalan, karena siapa pun yang datang dari arah depan akan berada di sebelah kanan, dan ternyata orang itu musuh, kita dengan mudah menebaskan pedang kita dengan tangan kanan. Itu sebabnya penunggang kuda yang bijaksana selalu memilih berjalan disebelah kiri. Keharusan berjalan disebelah kiri juga disepakati para kusir kereta dengan tujuan agar tidak bertabrakkan dengan penunggang kuda.
Lalu kenapa dibeberapa Negara orang mengemudi disebelah kanan?
Ketika pedang hilang, sebagaimana busur dan anak panah, kebutuhan akan tetap berjalan disebelah kiri sebagai upaya pertahanan diri tidak mutlak lagi, sehingga kesepakatan berjalan disebelah kiri tiba2 tidak dipatuhi. Negara2 baru dan yang tidak terikat tradisi segera pindah kekanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar