Kamis, 25 September 2008

Mengukur Kasih Ortu

Pernah ga, waktu kamu lagi jalan nggak sengaja disenggol orang, spontan orang tersebut minta maaf sama kamu, n kamu pun membalasnya dengan anggukan dan senyum. Truss pas diangkot kamu nginjek kaki seorang penumpang, kamu langsung minta maaf. Padahal, kenal juga nggak, tapi anehnya kenapa kamu begitu tulus memaafkannya? Dan mengapa begitu mudah mengucapkan kata maaf? Jawabannya, kamu ga mau dicap sebagai orang yang ga bertanggung jawab. Betul , apa betul?
Beda banget klo uda dirumah. Uang jajan kurang seribu aja, gondoknya setengah hidup ma ibumu. Pulang sekolah bawaannya manyun melulu, sisa kecewa tadi pagi kamu tumpahkan dihadapan ibu waktu makan siang. Kamu bicara dengan ibumu dengan suara kasar bahkan melecehkan dan mulai mengungkit masakan ibu yang kebetulan hari itu ga enak. Jadi dehh perang mulut...waduhh celakanya lagi klo ibumu juga ngotot ngga mau disalahin sama anak..nah looo tambah jadi starwars dechhh..
Broo...hidup barengan bersama keluarga, selain ada asyiknya tapi juga rawan konflik. So, jangan segitu kagetnya kalee..sebab itu konsekuensi hidup bersama.
Ada cerita menarik yang diambil dari buku Chicken Soup for the Soul karya Jack Canfield dan Mark Victor Hansen. Dikisahkan seorang anak yang menyodorkan selembar kertas berisi tulisan semacam tagihan kepada ibunya. Isinya, memotong rumput 5 dolar, membersihkan kamar 1 dolar, pergi ke toko menggantikan ibu 0,5 dolar, menjaga adik waktu ibu belanja 0.25 dolar, membuang sampah 1 dolar, untuk rapor yang bagus 5 dolar, dan menyapu halaman 2.99 dolar. Total utang ibu kepadaku 14.75 dolar.
Si ibu menatap anaknya lekat-lekat, lalu mengambil pulpen dan kemudian menulis di balik kertas tersebut. Isinya begini. Untuk 9 bulan ibu mengandung hingga kamu tumbuh dalam kandunganku, Gratis. Untuk semua malam ketika ibu menemani kamu, mengobatimu dan mendoakanmu, Gratis. Untuk semua saat susah dan semua air mata yang mengalir karena perbuatanmu selama ini, Gratis. Kalau dijumlahkan semua, harga cinta ibu adalah Gratis. Untuk semua malam yang dipenuhi rasa takut dan untuk rasa cemas diwaktu yang akan datang, Gratis. Untuk mainan, makanan, baju dan juga menyeka hidungmu, Gratis. Dan bila kamu menjumlahkan semuanya, harga cinta sejati seorang ibu adalah GRATIS
Setelah itu, si anak berkata kepada ibunya “ Bu, aku sayang sekali sama ibu”. Dan kemudian si anak mengambil pulpen dan menuliskan dengan huruf besar “LUNAS”
Nah, itu Cuma sekadar contoh betapa kita kadang suka itung-itungan ma ortu..oke dehh, nggak usah marahan lagi sama ortu ya..this is the right time buat nunjukin klo kamu uda dewasa buat menyikapi masalah ini. Kuncinya kamu kudu sabar, hormat dan juga menjalin komunikasi yang sehat dengan ortu. Landasan iman tetep jadi patokan utama..oke? kamu bisa!!!!!

Tidak ada komentar: